Menjadi Armada Grab, Smoot Optimistis Penjualan Varian Tempur Akan Naik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebagai salah satu pemain motor listrik (EV 2W) di Tanah Air, PT Smoot Motor Indonesia (Smoot) optimistis akhir tahun ini merupakan momentum tumbuhnya minat masyarakat beralih ke motor listrik. Smoot yang kini menjadi salah satu armada motor listrik Grab itu melihat, selain harga BBM yang naik lebih dari 30 persen, waktu antre di pompa bensin yang menjadi semakin lama menjadi pendorong.
Oleh sebab itu, motor listrik yang telah mempersiapkan ekosistem pendukung secara masif pun berpotensi menjadi alternatif. Co-Founder Smoot Motor Kevin Phang pun percaya diri bahwa pihaknya akan turut menjadi pilihan, karena Smoot saat ini telah menerapkan sistem baterai tukar besutan PT Swap Energi Indonesia (Swap Energi).
Advertisement
"Sekarang naik motor bensin itu mau isi sekitar tiga liter saja harus antre hampir setengah jam. Jadi kami juga ingin memberikan solusi dengan menghadirkan sistem penukaran baterai ini bukan hanya dari sisi biaya, tapi juga soal waktu," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (4/10/2022).
Pria yang juga terlibat membangun Swap Energi ini menambahkan bahwa momentum lain yang bisa menarik masyarakat melirik motor listrik dengan sistem baterai tukar, yaitu karena harga jual unit yang sudah semakin terjangkau.
BACA JUGA: Diminta Setop Produksi Mobil Berbasis BBM, Begini Kata Gaikindo
"Kalau harga baterai masih termasuk dalam pembelian unit, saya lihat daya beli mayoritas masyarakat di kondisi sekarang ini tidak akan sampai. Maka dari itu, bisnis model kami mengakomodasi baterai terpisah, sehingga harga jual bisa lebih murah," tambahnya.
Sebagai informasi, produk motor listrik perdana Smoot yang telah meluncur saat ini bertajuk Smoot Tempur, menggunakan lithium berkapasitas 64V 22,5Ah, di mana setelah terisi penuh mampu menempuh jarak hingga 70 km.
Pengguna Smoot yang kehabisan baterai hanya perlu menukar baterai dalam hitungan detik di titik stasiun penukaran bernama Swap Poin secara gratis. Sebab, Swap mengenakan tarif dengan sistem kuota yang terbagi tiga opsi, yaitu: 100 km dengan harga Rp20.000, 250 km harga Rp45.000, dan 500 km dengan harga Rp80.000.
Ke depan, seiring meluasnya titik-titik Swap Poin, Kevin meyakini motor listrik saat ini tak lagi identik dengan 'kendaraan komplek' di mata masyarakat. Sebab, daya jelajah Smoot tak lagi terbatas, terutama di Jabodetabek, karena telah tersedia sekitar 500 Swap Poin.
"Kami menargetkan Swap Poin sampai akhir tahun nanti tembus 700 titik di area Jakarta, serta 500 titik di luar Jabodetabek, terutama area Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Kami pun masih membuka franchise Swap Poin dengan promo menarik secara terbatas, sebagai strategi terus memperluas jangkauan," ungkapnya.
Kevin mengklaim saat ini penjualan Smoot sudah hampir mencapai 2.000 unit sepanjang tahun berjalan, dengan porsi 50 persen untuk segmen korporasi dan 50 persen dari penjualan ritel.
Untuk semakin menggairahkan penjualan segmen ritel yang notabene perlu dukungan layanan kredit atau pembiayaan, Smoot pun telah bermitra dengan beberapa pemain multifinance, seperti BCA Multifinance, Adira Finance, AEON untuk B2C, dan BRI Finance untuk ekosistem karyawan dan nasabah Grup BRI.
BACA JUGA: Dua Hari, Kustomfest Sedot 25.000 Pengunjung di JEC
"Saat ini separuh dari penjualan kami sudah berasal dari ritel, dan sebagian di antaranya melalui kredit. Sebelumnya, kami lebih banyak menerima permintaan dari mitra korporasi yang tertarik memboyong Smoot sebagai kendaraan operasional," tutupnya.
Berdasarkan laman resmi Smoot terkait cicilan leasing, konsumen yang tertarik dengan Smoot Tempur bisa mengambil uang muka (DP) mulai Rp1,25 juta atau Rp2,5 juta untuk memboyong motor listrik dengan harga OTR Rp16,5 juta ini. Adapun, cicilan bisa mulai dari Rp661.000 untuk tenor 36 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Liga 1 PSS Vs PSBS 0-1, Super Elang Jawa Gagal Jinakkan Badai Pasifik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement