Advertisement

Bongkar Isi Mobil Listrik China, Profesor Asal Jepang Jelaskan Harga Murah Produk Wuling

Rizqi Rajendra
Selasa, 04 Oktober 2022 - 08:47 WIB
Sirojul Khafid
Bongkar Isi Mobil Listrik China, Profesor Asal Jepang Jelaskan Harga Murah Produk Wuling Wuling Hongguang Mini EV - Wikimedia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Profesor asal Jepang, Masayoshi Yamamoto mengungkap alasan mengapa mobil listrik produksi China dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau di pasaran dibanding merek-merek lainnya.

Salah satunya yakni mobil listrik Wuling Hongguang Mini EV yang dijual di pasar domestik China seharga 28.800 yuan atau sekitar Rp62 jutaan. Karena penasaran, Yamamoto pun membongkar mobil listrik mungil tersebut untuk meneliti komponen yang disematkan.

Advertisement

Setelah membongkar seluruh komponen dari Wuling Hongguang Mini EV, Profesor dari Universitas Nagoya, Jepang itupun menemukan 'trik rapi' yang dilakukan oleh SAIC-GM Wuling Automobile terhadap penggunaan suku cadang dengan biaya terjangkau.

Yamomoto menghitung satu-persatu harga komponen mobil listrik tersebut, dan ia mengklaim bahwa total biaya perakitannya senilai 480.000 yen atau sekitar Rp50 jutaan. Ongkos produksi Hongguang Mini EV selisih Rp12 juta dibanding harga jualnya di China.

BACA JUGA: 5 Motor Kustom Dunia Diboyong ke Kustomfest 2022 di Jogja, Ada Milik Flea RHCP

"Mini EV kemungkinan akan mengalami lebih banyak masalah daripada banyak kendaraan listrik lainnya, yang sebagian besar dirancang untuk bertahan selama 20 tahun atau 200.000 km," ujar Yamamoto dikutip dari Nikkei Asia pada Senin, (3/10/2022).

Menurut Yamamoto, Wuling Hongguang Mini EV menggunakan komponen yang mudah ditemukan di toko-toko dengan harga yang murah. Akan tetapi, penekanan ongkos produksi menurutnya tidak akan berbanding lurus dengan kualitas mobil listrik yang dihasilkan.

Misalnya, Mini EV tidak memiliki sistem pengereman regeneratif. Padahal sistem itu berfungsi untuk mengubah gaya rotasi roda saat mobil melambat menjadi listrik, kemudian mengembalikan daya ke baterai di dalam kendaraan. Sebab, biaya inverter yang mengubah arus searah menjadi arus bolak balik diturunkan menjadi sekitar $140 dari harga di pasaran sekitar $530.

Sistem pengereman regeneratif juga penting untuk memperpanjang jangkauan mobil listrik, tetapi tidak digunakan di Hongguang Mini EV. Akibatnya, mobil listrik dengan kapasitas baterai 13,9 kWh itu hanya mampu menempuh jarak 170 km, sedikit lebih pendek dibanding mobil listrik lain dengan kapasitas baterai setara.

"Kisarannya cukup jika mobil diisi daya di rumah dan hanya dikendarai di area terdekat saja," kata Yamamoto.

Meski demikian, mayoritas konsumen di China tetap membeli Wuling Hongguang Mini EV dengan alasan harga yang murah, serta mudah mencari komponennya di pasaran ketika terjadi kerusakan.

BACA JUGA: Meluncur 2023, Intip Harga dan Spesifikasi BMW XM

Sebagai informasi, Wuling Hongguang Mini EV yang dijual di China diklaim berbeda dengan Wuling Air EV yang dipasarkan di Indonesia. Salah satunya, Wuling Air EV dipastikan memiliki sistem pengereman regeneratif dan serangkaian fitur lainnya yang menunjang faktor keamanan.

Wuling Air EV pun mencatat kinerja penjualan positif sejak pertama kali melantai di GIIAS 2022. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Wuling Air EV tipe Standard Range tercatat sebanyak 173 unit, sedangkan Wuling Air EV tipe Long Range terjual sebanyak 648 unit pada Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jelang Pertandingan Timnas vs Vietnam untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Kata Ramadhan Sananta

Sepakbola
| Selasa, 19 Maret 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement