Advertisement
Tahun Depan, Kendaraan Apa yang Jadi Idola?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagian orang menyebut 2019 sebagai tahun ketidakpastian. Selain perang dingin Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang masih berlanjut, 2019 merupakan tahun politik yang mungkin diwarnai sejumlah gejolak. Setiap lini bisnis, termasuk otomotif diperkirakan akan merasakan imbas kedua kondisi itu.
Meski serba tak menentu, bukan berarti situasi tahun depan tanpa harapan. Apalagi penjualan kendaraan tahun ini terbilang tumbuh positif. Ditambah dengan inovasi dan promo dari produsen otomotif yang dimulai sejak akhir 2018, industri ini diprediksi tetap akan mencatatkan penjualan yang gemilang. Lalu apa saja produk yang diprediksi tetap menjadi pemain utama pada 2019?
Advertisement
Segmen Premium
Tren sepeda motor segmen premium masih akan menjadi primadona di tahun depan. Kendati demikian, tahun politik diprediksi akan sedikit memengaruhi pasar otomotif.
BACA JUGA
General Manager Marketing Yamaha Sumber Baru Motor DIY Nur Kholis mengatakan sepeda motor skuter segmen premium masih akan menjadi andalan. Maxi Yamaha sepanjang 2018 terus diminati, Nur mengaku di tahun depan seri matik ini masih tinggi peminat.
"Ada sedikit perubahan gaya hidup. Kalau dulu orang membutuhkan sepeda motor hanya untuk transportasi, sekarang selain kenyamanan juga harus menunjang lifestyle," ujar Nur kepada Harian Jogja, Rabu (19/12).
Nur menambahkan daya beli masyarakat terhadap produk sepeda motor premium juga semakin meningkat. Terjadi pergeseran daya beli, dari yang dulunya produk low price model sekarang mulai banyak yang mampu membeli sepeda motor dengan kapasitas mesin lebih tinggi di atas 125 cc sampai 150 cc ke atas.
Sejak Yamaha meluncurkan automatik premium NMax dan XMax, minat konsumen pada produk ini semakin tinggi. Dengan kontribusi penjualan yang tinggi pada NMax, keluarga Maxi mendongkrak penjualan dan mampu menguasai pasar matik hingga 55%. "Kemudian kami hadirkan Lexi untuk melengkapi Maxi Yamaha series. Namun dari ketiga keluarga Maxi, NMax masih mendominasi penjualan," ungkap Nur.
NMax sebagai sepeda motor automatik segmen menengah ke atas ini mampu menarik perhatian semua lapisan masyarakat. Nur mengungkapkan penjualan NMax di wilayah Jogja, Kedu dan Banyumas bisa mencapai 400-500 unit per bulan.
Nur tak menampik kehadiran Maxi Yamaha menggeser sejumlah pasar. Yamaha Mio sebagai skuter unggulan dan backbone Yamaha beberapa tahun belakang juga mulai banyak konsumen yang bergeser pada seri Maxi.
"Pasar ini tetap masih kami garap, karena peminatnya juga masih cukup banyak. Demikian juga untuk tipe sport, memang cenderung turun sejak dua tahun belakangan. Sebagian besar karena mulai beralih pada keluarga Maxi," jelas Nur.
Dia mengakui dari segi harga memang ada rentang harga yang cukup signifikan antara low press model dengan skuter premium. Misalnya, harga Yamaha Mio ada di kisaran Rp16 juta, sedangkan NMax ada di kisaran Rp27 juta. Namun dari segi uang muka, konsumen bisa membawa pulang keduanya dengan membayar Rp1 juta saja. Angsurannya pun cukup terjangkau, jika Mio ada di kisaran Rp650.000 per bulan, NMax hanya Rp800.000 per bulan. “Jadi konsumen tidak terlalu terbebani meski pindah ke segmen yang lebih up, hanya beda sekitar Rp200.000 sudah bisa punya skuter premium,” ujarnya.
Motor Sport
Sedangkan pada segmen sport Kawasaki, penampakan beberapa model retro klasik kian dominan di pasaran sepeda motor sport. Marketing Manager Kawasaki PT Sumber Buana Motor Satya Swandaru mengungkapkan tahun depan motor retro masih akan menarik perhatian konsumen motor sport.
Kawasaki W Series sepanjang 2018 selalu berhasil mencuri perhatian konsumen. Bahkan jajaran motor kelas sport klasik ini mampu mencuri perhatian berbagai kalangan, dari anak muda hingga para profesional. "Terutama untuk seri W175, memang peminatnya sangat bagus dan di luar dugaan. Dari Januari sampai November, rata-rata per bulan seri ini terjual 75 unit," ungkap Satya.
Kendati demikian, tahun politik 2019 akan memberikan tekanan berat bagi bisnis otomotif. Diperkirakan pemilu presiden bersamaan dengan pemilu legislatif, akan memberikan pengaruh pada penjualan produk otomotif.
Nur meyakini tahun politik banyak kebutuhan yang akan dikeluarkan, sehingga akan memengaruhi daya beli masyarakat terhadap produk otomotif. "Kami meyakini pasar otomotif pasti akan turun. Namun, penurunan itu pasti tidak terlalu besar dan tidak terlalu memengaruhi secara signifikan," ungkap Nur.
Mitsubishi XPander
2019 Agaknya masih akan menjadi tahun kejayaan Mitsubishi Xpander. Mobil yang diperkenalkan secara resmi pertama kali pada 10 Agustus 2017 di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 ini punya segudang capaian. Mulai dari 1st Winner Favorite Car GIIAS 2017; New Kid on The Road of The Year ICar Asia People’s choice Awards 2017; Best Small MPV Gridoto Awards 2018; Favorite Car by Survey Gridoto Award 2018; Car of The Year Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Awards 2018; Car of The Yea Otomotif Awards 2018; Carvaganza Editor’s Choice Award 2018; Best of The Best MPV Otomotif Awards 2018 dan juga Best Low MPV Otomotif Awards 2018.
Pengakuan dan penghargaan dari berbagai institusi dan media di Indonesia, termasuk predikat Car of The Year ini tergambar dalam penerimaan pasar terhadap Mitsubishi Xpander. Meski baru berumur satu tahun, Xpander mampu meraih 29% pangsa pasar nasional (data Januari-Agustus 2018). Bahkan di Jogja, market share Xpander mencapai 30,8% secara total dan 19% (pada Januari-Agustus 2018). "Di Jogja, pemesanan Xpander ini sampai indent satu-satu setengah bulan bulan. Maka kapasitas produksi terus kami tingkatkan. Kini kami bisa memproduksi hingga 10.000 unit, 7.000 untuk pasar domestik sedangkan 3.000 untuk ekspor," ujar Head of Sales & Marketing Region 2 Departement PT MMKSI, Amiruddin beberapa waktu yang lalu.
Mitsubishi Xpander juga telah memperluas pasar ke konsumen fleet. Misalnya dengan bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Xpander resmi jadi kendaraan operasional awak kabin Garuda Indonesia. Total ada sebanyak 401 unit XPANDER digunakan Garuda Indonesia dalam kerja sama armada ini. Pada tahap pertama di Oktober 2018, sebanyak 119 unit Xpander telah beroperasi. Pada tahap kedua di Desember 2018, sebanyak 282 unit Xpander telah diserahkan.
Mitsubishi Xpander mempunya beberapa selling point yang menonjol. Di antaranya desain yang atraktif, mengombinasikan desain eksterior yang tangguh dan dinamis. Hal ini antara lain didukung oleh headlamp atraktif dan LED position lamp serta desain dynamic shield. Ruang kabin yang lapang dan nyaman bahkan diklaim sebagai yang terbesar dikelasnya. Interior fungsional dengan tersedia banyak tempat penyimpanan serbaguna, kemudahan power outlet untuk semua baris, fleksibilitas pengaturan posisi mengemudi, sistem operasi keyless, serta sistem hiburan yang menunjang suasana kabin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jelang El Clasico, Barcelona Vs Madrid, Blaugrana Didera Badai Cedera
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement