Istana Kepresidenan di IKN Bakal Gunakan Mobil Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) akan menggunakan mobil listrik dalam operasionalnya. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan target nol emisi karbon atau zero carbon emission.
Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru Budi Hartono, menyebutkan bahwa nantinya untuk Istana Kepresidenan di IKN akan menggunakan kendaraan roda empat yang menggunakan energi listrik.
Advertisement
“Kalau kendaraan roda 4 kami sudah berpikir itu akan digunakan di IKN, tetapi yang di sini [Istana Kepresidenan Jakarta] itu sebatas roda dua, dan kalaupun kami akan membeli roda empat listrik, itu untuk IKN secara bertahap, 2023, 2024, dan seterusnya,” kata Heru dalam Keterangan Pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/9/2022).
Dia menyebut pemerintah juga akan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baik di Istana Kepresidenan di IKN maupun Jakarta. Saat ini pemerintah tengah fokus untuk kendaraan listrik di IKN.
BACA JUGA: Alternatif Kendaraan, Berikut Daftar Motor Listrik di Bawah Rp20 Juta
“Kami fokus ke IKN. Istana tetap ada, yang nanti SPKLU bisa kami siapkan di sini pasca dari pemindahan IKN,” ujarnya.
Sementara itu, PT PLN menyerahkan Renewable Energy Certificate (REC) dan Dukungan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) oleh PT PLN (Persero) kepada lima Istana Kepresidenan, yang dipusatkan di Halaman Kantor Sekretariat Presiden, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan PLN menyerahkan sertifikat REC dan simbolis KLBB kepada masing-masing Istana Kepresidenan yaitu Istana Kepresidenan Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring. PT PLN (Persero) juga memberikan dukungan berupa kendaraan listrik untuk kelancaran kegiatan operasional Istana Kepresidenan.
“Kami juga ingin membantu bagaimana istana juga bisa menggunakan kendaraan listrik, maupun motor listrik di mana tentu saja dengan pergeseran transportasi yang tadinya berbasis pada BBM, yang berbasis energi impor, energi yang jauh lebih mahal, energi yang lebih kotor, digantikan dengan transportasi yang berbasis pada listrik,” ungkap Darmawan.
BACA JUGA: Pebalap Astra Honda Harumkan Nama Indonesia di Thailand Talent Cup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Liga 1 PSS Vs PSBS 0-1, Super Elang Jawa Gagal Jinakkan Badai Pasifik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement