Advertisement

Kurangi Polusi dan Impor Minyak, Maruti Suzuki Kembangkan Mobil Kecil Bahan Bakar Gas

Fatkhul Maskur
Selasa, 03 September 2019 - 19:07 WIB
Nina Atmasari
Kurangi Polusi dan Impor Minyak, Maruti Suzuki Kembangkan Mobil Kecil Bahan Bakar Gas Ilustrasi - india.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Guna mengurangi polusi dan ketergantungan pada impor minyak, Maruti Suzuki India segera menambah portofolio model dengan mobil kecil berbahan bahan bakar gas (CNG)

"Semua mobil kecil di portofolio kami akan dikonversi ke CNG," kata ketua Maruti Suzuki, RC Bhargava yang dikutip dari Economic Times, Selasa (3/9/2019).

Advertisement

Perusahaan pun mengharapkan peningkatan penjualan kendaraan CNG dan kendaraan hibrida setelah keputusan penghentian pembuatan kendaraan bermesin diesel.

"Ada persetujuan dari pemerintah bahwa CNG adalah bahan bakar yang lebih bersih dan diterima untuk transportasi. Mereka mendirikan 10.000 outlet distribusi CNG," kata Bhargava.

Pembuat mobil terbesar di India itu telah menanggung beban terbesar dari penurunan penjualan mobil yang merupakan bagian dari kemerosotan perekonomian India. Maruti Suzuki mencatat adanya penurunan 35,9 persen dalam penjualan domestik menjadi 94.728 unit pada Agustus.

Opsi mesin berbahan bakar CNG tersedia untuk delapan model Maruti Suzuki, termasuk Alto, Alto K10, WagonR, Celerio, DZire Tour S, Eeco, dan truk mini Super Carry. Perusahaan juga memiliki 16 model lain dalam portofolionya.

"Kendaraan bertenaga CNG sudah terjual sekitar tujuh persen dari keseluruhan penjualan Maruit Suzuki yang tersebar di negara-negara yang memiliki outlet distribusi CNG. Varian yang beroperasi pada penggunaan bahan bakar sekitar 30 persen dari penjualan masing-masing di setiap model," kata eksekutif perusahaan.

Maruti Suzuki telah berhasil menjual 31.000 kendaraan CNG dalam empat bulan pertama. Outlet distribusi CNG sebagian besar berlokasi di Delhi, Mumbai, dan Gujarat. Perusahaan itu juga meningkatkan produksi kendaraan bertenaga CNG sebesar 40 persen pada tahun fiskal lalu dan sedang dalam proses menaikkannya hingga 50 persen untuk 2019.

Bhargava mengatakan kendaraan CNG buatan pabrik memiliki harga yang jauh lebih mahal daripada model yang dipasang dengan kit karena pajak dan biaya produksi. Kendati demikian, kendaraan dengan CNG pabrik akan memberikan keamanan yang lebih kepada konsumen.

"Untuk mempromosikan 'Make in India', pemerintah harus mendorong kendaraan CNG yang terpasang di pabrik. Kita harus membuat kit CNG di India. Tingkat keamanan mobil CNG harus naik," ujar Bhargava tentang langkah kendaraan CNG untuk menguatkan ekonomi India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Ototekno | 3 weeks ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Vietnam Kalah! Timnas Indonesia U-23 Satu-satunya Wakil Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23/2024

Sepakbola
| Sabtu, 27 April 2024, 05:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement