Advertisement
Innova, Fortuner & Sienta Pakai Pelek Aluminium Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Setidaknya tiga model Toyota, yakni Kijang Innova, Fortuner, dan Sienta dipastikan akan menggunakan pelek berbahan baku aluminium lokal.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan pada tahap awal Inalum akan memasok kebutuhan aluminium foundry alloy ke PT Pakoakunia (Pako) yang merupakan perusahaan pemasok pelek untuk pabrikan otomotif.
Advertisement
"Kemudian akan dipergunakan bagi produksi pelek kendaraan bermerek Toyota model Kijang Innova, Fortuner dan Sienta," ujar Warih dalam keterangan pers, Jumat (15/2/2019).
Sepanjang tahun lalu, total produksi ketiga model Toyota tersebut tercatat sebanyak 120.840 unit, dengan perincian Sienta sebanyak 11.771 unit (11 varian), Innova sebanyak 63.681 unit (41 varian), dan Fortuner 2.788 unit (9 varian).
Ketiga model tersebut mengontribusi 11,4% terhadap produksi tipe kendaraan penumpang yang sebanyak 1,05 juta unit, atau 9% terhadap total produksi kendaraan mobil yang sebanyak 1,34 juta unit.
Upaya pengembangan bahan aluminium untuk bahan baku pelek mobil telah dilakukan TMMIN, Pako dan Inalum sejak 2017. Kerja sama meliputi area studi kelayakan; pengembangan spesifikasi material aluminium termasuk pengecekan komposisi unsur kimia, struktur metalurgi, hasil pengecoran ingot; evaluasi material (tingkat kekerasan, performa), hingga persiapan produksi massal.
Kemarin, Kamis (14/2/2019), dua perusahaan yang masing-masing diwakili oleh Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Budi Gunadi Sadikin dan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, menandatangani nota kesepahaman penggunaan aluminium Paduan A365 (foundry alloy). Turut menyaksikan penandatangan nota kesepahaman ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
“TMMIN mendukung dan menyambut baik upaya Inalum dalam melokalkan ingot untuk pelek kendaraan. Keberhasilan INALUM ini akan memberikan dampak yang besar bagi penguatan struktur industri otomotif nasional, tahan banting terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan juga mempercepat tercapainya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) murni produk-produk otomotif Indonesia yang semakin tinggi. Pada gilirannya dapat meningkatkan competitiveness (daya saing) industri nasional,” ungkap Warih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polres Malang Lakukan Penyelidikan Atas Insiden Bus Persik Kediri Dilempar Batu Usai Kalahkan Arema FC
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
Advertisement