Advertisement
Pewaris Hyundai Siap Ambil Alih Perusahaan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ahli waris sekaligus Wakil Pemimpin Hyundai Motor Group Chung Eui-sun mengungkapkan bahwa dirinya akan menyelesaikan restrukturisasi pada 2019 ketika ia secara resmi mengambil alih kursi pimpinan perusahaan terbesar kedua di Korea Selatan tersebut.
Hal itu disampaikan Chung dalam pidato resmi di hadapan ratusan pegawai Hyundai, Rabu (2/1/2018). Ketidakhadiran pemimpin perusahaan, Chung Mong-koo (80), dalam pidato tersebut menjadi pertanda jelas bahwa Chung Eui-sun memegang tanggung jawab perusahaan tersebut.
Advertisement
Peralihan kepemimpinan ini akan menjadi yang pertama setelah dua dekade dan terjadi di tengah masa yang sulit bagi perusahaan.
Chung yang akan mengambil alih perusahaan harus siap menghadapi serangkaian tantangan di depan mata. Saat ini, Hyundai harus menghadapi perlambatan penjualan yang memburuk di Amerika Serikat dan Tiongkok, penarikan unit dari pasar AS, perubahan teknologi, dan potensi tarif AS.
"Ketidakpastian bisnis semakin meningkat karena ekonomi global terus goyah. Dinding proteksionisme sedang dibangun di seluruh dunia," kata Chung, 48, di markas Hyundai di Seoul, Korea Selatan, Rabu (2/1/2019) sebagaimana dilansir Reuters.
Chung memaparkan bahwa perusahaan sedang menghadapi tugas-tugas menantang, seperti menjaga stabilitas bisnis di pasar utama seperti di AS dan Tiongkok.
"Pada saat yang sama, perusahaan harus meningkatkan daya tanggap untuk mendorong pertumbuhan di masa depan," sambung Chung.
Grup perusahaan Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp sebelumnya mengumumkan target penjualan "konservatif" sebesar 7,6 juta kendaraan pada 2019 ketika pada saat yang sama mereka harus berjuang memulihkan pangsa pasar di Tiongkok dan AS. Target ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berkisar pada 7,3 juta hingga 7,4 juta penjualan kendaraan.
Hyundai Motor diperkirakan akan mengumumkan hasil penjualan 2018 dalam waktu dekat. Sejumlah analis mengungkapkan Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp kemungkinan kembali gagal memenuhi penjualan sebagaimana tiga tahun sebelumnya. Tidak tercapainya target itu, dipengaruhi turunnya minat terhadap kendaraan sport keluaran mereka di Tiongkok dan Amerika Serikat, dua pasar mobil terbesar di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis indonesia
Berita Lainnya
- Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDIP, Presiden Jokowi Bilang Begini
- Politeknik Indonusa Surakarta Kini Punya Prodi Sarjana Terapan Bisnis Manajemen
- Sebagian Besar Siswa SMP Solo Alami Kekerasan, Teguh Prakosa Keliling Sekolah
- Teguh Prakosa Menjaga Kesehatan Mental Siswa dengan Kunjungi Sekolah di Solo
Berita Pilihan
Advertisement
Dilepas Heerenveen, Nathan Akhirnya Bisa Main Lawan Korea
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement