Advertisement

Toyota Bakal Jual Mobil yang Bisa Ngobrol

Annisa Margrit
Selasa, 17 April 2018 - 09:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Toyota Bakal Jual Mobil yang Bisa Ngobrol Logo Toyota terpampang dalam Los Angeles Auto Show di LA, California, AS pada Sabtu (30/11/2017). - Reuters/Mike Blake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Toyota Motor Corp berencana menjual kendaraan yang bisa saling berbicara menggunakan teknologi nirkabel jarak dekat di AS pada 2021, demi menekan angka kecelakaan.

Seperti dilansir dari Reuters Senin (16/4/2018), teknologi yang sama telah digunakan pabrikan otomotif asal Jepang di lebih dari 100.000 kendaraan di Jepang sejak 2015.

Advertisement

Toyota berharap dapat menerapkan sistem tersebut di AS untuk sejumlah model yang dikeluarkan pada pertengahan 2020. Perusahaan menyatakan pengumuman ini dapat menarik pabrikan lainnya untuk mengimplementasikan teknologi yang sama.

Pada Desember 2016, pemerintahan Barack Obama telah mengajukan proposal yang mewajibkan para produsen otomotif untuk menerapkan teknologi tersebut. Saat itu, AS juga memberikan waktu setidaknya selama empat tahun kepada para pabrikan untuk mengikutinya.

Proposal tersebut mewajibkan perusahaan untuk memastikan kendaraan yang diproduksi mampu berbicara dengan bahasa yang sama melalui sebuah teknologi yang telah distandarisasi.

Sebenarnya, pada 1999, produsen otomotif diizinkan untuk menggunakan spektrum di jaringan 5,9 GHz untuk penerapan teknologi ini. Tetapi, hingga kini tidak banyak digunakan.

Tahhun lalu, General Motors Co sudah mulai memasarkan teknologi serupa di model Cadillac CTS. Teknologi 'komunikasi' ini telah diuji coba oleh para pabrikan AS selama lebih dari 10 tahun.

Teknologi yang dimaksud akan memungkinkan transmisi data dalam jarak hingga 300 meter, termasuk lokasi, arah, dan kecepatan, ke kendaraan terdekat. Data tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi berbagai risiko serta peringatan yang ada, sehingga dapat membantu menghindari kecelakaan.

Pada 2017, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengungkapkan jika regulasi teknologi tersebut lolos dan jadi diterapkan, maka akan ada tambahan US$135-US$300 per kendaraan baru. Secara keseluruhan, biaya yang dibutuhkan dapat mencapai US$5 miliar per tahun.

Namun, angka itu akan mampu menghindari terjadinya 600.000 tabrakan dan mengurangi biaya hingga US$71 miliar per tahun ketika sudah diluncurkan secara penuh.

NHTSA menyebutkan belum ada keputusan final terkait hal ini, tapi diperkirakan akan ada pengumuman sebelum Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Reuters

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Hasil Dewa United vs Persita: Skor 4-1, Egy Maulana Vikri Sumbang 1 Gol

Sepakbola
| Kamis, 28 Maret 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement