Advertisement

LAND ROVER : 2019, Pengganti Land Rover Defender Meluncur?

Redaksi Solopos
Kamis, 18 Februari 2016 - 01:35 WIB
Jumali
LAND ROVER : 2019, Pengganti Land Rover Defender Meluncur?

Advertisement

Land Rover Defender sempat dihentikan produksinya oleh Jaguar Land Rover. Akan tetapi, ada kabar yang berkembang bahwa pabrikan tersebut akan meluncurkan pengganti Land Rover Defender pada 2019 mendatang.

 

Advertisement

 

 

Harianjogja.com, LONDON — Meski telah mengumumkan penghentian produksi Land Rover Defender setelah 68 tahun, namun manajemen Jaguar Land Rover (JLR) belum memberikan kepastian tentang penggantinya. Meski begitu, beberapa sumber di pabrikan mengatakan, pengganti itu akan hadir di pasar pada tahun 2019.

"Kehadiran generasi baru Land Rover Defender tetap diselimuti ketidakpastian, meskipun sumber di JLR mengakui bahwa mereka perlu untuk mendapatkan model baru ke (tahap) produksi dengan prioritas tertinggi," tulis laman Autocar, Rabu (17/2/2016).

Memang, salah satu sumber yang mengetahui rencana produksi itu mengatakan kemungkinan produksi dimulai 2018. Namun, tahun itu merupakan tahun awal masuk ke produksi, sedangkan tanggal atau waktu benar-benar mulai produksi bisa lebih dari itu.

Saat ini di internal perusahaan juga masih muncul debat tentang lokasi produksi. Salah satu pendapat yang muncul adalah, mobil pengganti Defender itu bisa diproduksi di luar Inggris.

Para pendukung pendapat ini beralasan dalam industri global, mobil untuk pasar global bisa diproduksi di mana saja. Pendapatan itulah yang kini tengah dievaluasi di internal manajemen JLR. Salah satu alternatif lokasi produksi yang santer disebut-sebut adalah Slovakia.

Sementara para penentang gagasan produksi di luar Inggris berpendapat, Defender adalah ikon merek asal Inggris itu selama 68 tahun. Bahkan Chief Executive Officer JLR, Ralf Speth mengakui bahwa Defender adalah salah satu property penting bagi Inggris, sehingga ada keengganan yang besar untuk memindahkan lokasi produksi ke luar negara itu.

Sementara, salah satu alasan penghentian mobil legendaris itu adalah mesinnya - tepatnya tingkat emisi gas buangnya - yang tak lagi sesuai dengan aturan tentang emisi Euro6. Begitu pun struktur ketahanannya dalam meminimalkan risiko akibat kecelakaan yang dinilai tak lagi memenuhi standar yang terbaru.

Akibatnya, penjualannya juga tak semoncer waktu-waktu sebelumnya yakni hanya 15.000-20.000 unit per tahun.

Adapun model baru sebagai penggantinya diperkirakan terdiri dari beberapa varian. Bahkan sumber di internal pabrikan itu menggambarkannya sebagai 'keluarga kecil' dan masih memiliki hubungan dengan generasi sebelumnya.

Struktus sasis alumunium monokok adalah salah satu dari pertalian hubungan antara dua generasi tersebut. Kabarnya, akan ada dua versi wheelbase di model tersebut, suspensi independen, sistem penggerak roda 4x4, dan kotak transfer case dan transfer low range menjadi fitur standar.

Namun, untuk tampilan disebut tak akan seperti konsep DC10 yang beberapa tahun lalu telah dipamaerkan ke publik, namun dihujani kritik.

Lantaran respon yang kurang sedap didengar itulah, Direktur Desain JLR, Gerry McGovern, menyadari dan berucap "Sekarang kita tahu seperti apa Defender baru nantinya akan terlihat," ujarnya meski tak merinci seperti apa wujud mobil itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Tips Mudik Pakai Mobil Listrik

Ototekno | 2 weeks ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Indonesia vs Korsel, Struick 2 Gol Tampil Trengginas di 8 Besar Piala Asia

Sepakbola
| Jum'at, 26 April 2024, 01:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement